JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Ketua DPP PAN Taslim Chaniago mengatakan, salah satu agenda penting yang harus dirumuskan dan diputuskan dalam kongres Partai Amanat Nasional (PAN) adalah menjadikan partai itu lepas dari bayang-bayang Partai Demokrat.
"Selama lima tahun, PAN berada di bawah bayang-bayang Demokrat. Kami sebagai kader menjadi tidak bebas, tidak maksimal memperjuangkan aspirasi rakyat," ujar Taslim kepada TeropongSenayan, Selasa (17/2/2015).
Sejak 2010, PAN dipimpin oleh Hatta Rajasa. Dia merupakan besan dari Susilo Bambang Yudhoyono, presiden RI ke-6 yang kini menjabat ketua umum Partai Demokrat.
Taslim mengakui, hubungan besan Hatta dan SBY berpengaruh ke hubungan politik antara PAN dan Partai Demokrat. Banyak keputusan politik yang diambil PAN dengan mempertimbangkan sikap Partai Demokrat.
"Kasus terakhir adalah soal calon Kapolri. Fraksi PAN di DPR terpaksa mengambil sikap sesuai sikap Demokrat yaitu tidak mendukung Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri ," tuturnya.
Taslim menambahkan, PAN dan Partai Demokrat tentu memiliki sikap politik berbeda dalam menghadapi masalah. Selama ini dalam beberapa hal, kader partai berlambang matahari itu merasa kesulitan untuk bersikap bebas karena sang ketua umum punya kedekatan khusus dengan SBY. "Akibatnya PAN seperti menjadi bagian dari Partai Demokrat. Kondisi seperti ini tidak boleh dibiarkan demi masa depan PAN sendiri," papar Taslim.
Taslim yakin Zulkifli Hasan yang didukung mayoritas pengurus DPP dan daerah akan mampu membawa partai yang lahir pada era reformasi itu ke arah yang lebih baik.(yn)