JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua DPW PPP DKI Jakarta, Abraham Lunggana meminta kepengurusan yang dipimpin Djan Faridz segera meninggalkan Kantor DPP PPP yang berada di Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.
Pernyataan tersebut merujuk pada keputusan final dualisme Partai Ka'bah, pasca kubu Romahurmuziy (Romi) resmi ditetapkan sebagai PPP yang sah berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali (PK) Mahkamah Agung (MA) No. 79 PK/Pdt.Sus-Parpol/2016.
"Ya.. Kini kepengurusan yang sah menurut hukum sudah jelas. Melalui putusan PK MA itu, maka kubu Pak Romi hasil Muktamar Pondok Gede 2016 lah yang berhak berkantor di kantor pusat PPP di Jalan Diponegoro Menteng," kata Abraham Lunggana saat berbincang dengan TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (18/6/2017) malam.
"Jadi, dengan adanya putusan PK ini, maka dualisme kepemimpinan PPP berakhir sudah. Itu juga berarti kepengurusan Pak Djan Faridz sudah tidak lagi berhak berkantor di situ (Diponegoro)," kata Wakil Ketua DPRD DKI itu.
Karenanya, pria yang akrab disapa Haji Lulung ini menyebut, dengan tanpa mengurangi rasa hormat sebaiknya Djan Faridz beserta jajaran segera meninggalkan Kantor partai Rumah Besar Umat Islam.
"Karena mereka tidak berhak lagi mengatasnamakan partai, apalagi menggunakan Kantor DPP PPP di Jalan Diponegoro 60. Kan sudah final, jadi tidak bisa lagi main klaim dong," ungkapnya.
Sementara Haji Lulung mengaku, dirinya sudah tak pernah lagi datang ke kantor yang bersebelahan dengan kantor DPP PDI-P itu sejak PPP kubu Djan Faridz memutuskan mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilgub DKI 2017 lalu.
"Saya sama teman-teman Dewan di DKI kan sudah dipecat sama Pak Djan Farid. Tepatnya pada Senin (13/3/2017) lalu, alasannya karena kami menolak mendukung Cagub Penista Agama Islam, hebat gak tu..? hehe," ujar Haji Lulung berseloroh.
Diketahui, saat itu Haji Lulung dan belasan anggota DPW PPP DKI memutuskan untuk memberi dukungan mereka kepada pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Sedangkan Djan Faridz ngotot menyatakan dukungannya kepada pasangan petahana Ahok-Djarot.
Praktis, keputusan Haji Lulung tersebut mendapat dukungan meluas dari banyak pihak, khususnya umat Islam di DKI Jakarta.
Bahkan, politisi asal Tanah Abang ini disebut-sebut sebagai benteng terakhir umat Islam yang tak lain adalah konstituen PPP di Ibu Kota. (icl)