Berita
Oleh Emka Abdullah pada hari Minggu, 22 Feb 2015 - 15:03:55 WIB
Bagikan Berita ini :

Arbi Sanit Sebut Komjen BH Akan Diplonco DPR

92ArbiSanitOke.jpg
Arbi Sanit (Sumber foto : Emka Abdullah/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Arbi Sanit memprediksi calon Kapolri Komjen Badrodin Haiti akan 'digojlek' para anggota DPR dalam fit and propert test nanti. Pasalnya DPR dinilai ingin balas dendam karena kecewa dan dilecehkan oleh keputusan Presiden Jokowi.

"Pasti Badrodin Haiti akan digojlok, diplonco seperti mahasiswa baru. Itu untuk mempermalukan Jokowi," ujar Arbi kepada TeropongSenayan(22/2/2015) di Jakarta. Kekecewaan kalangan DPR itu bisa ditangkap dari sejumlah tanggapan dan pernyataannya menanggapi keputusan Presiden Jokowi di berbagai media belakangan ini.

Menurut Arbi, DPR sangat kecewa dengan keputusan Presiden Jokowi yang membatalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri. Padahal, paripurna DPR telah mengesahkan Budi Gunawan menjadi calon Kapolri. Dan secara konstitusi, Presiden wajib melantik calon Kapolri yang sudah disahkan DPR.

Selain dipicu oleh tidak dilantiknya Budi Gunawan, DPR juga kecewa terhadap kepupusan Jokowi yang telah melakukan restrukturisasi KPK dengan mengangkat tiga pimpinan sementara. Pemberhentian sementara Abraham Samad dan Bambang Widjajanto serta pengangkatan tiga pimpinan sementara KPK, kata Arbi, dianggap DPR sebagai keputusan yang tak menguntungkan mereka.

Dalam analisis Arbi, partai-partai di DPR termasuk PDIP tidak menghendaki KPK kuat. Sehingga berbagai keterangan kalangan politisi partai-partai yang di parlemen bahwa KPK perlu di perkuat hanya manis dimulut semata. Alias hanya untuk menyenangkan masyarakat. Didalam hatinya mereka ingin KPK lemah dan bisa dikendalikan.(ris)

tag: #arbi  #jokowi  #dpr  #diplonco  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement