JAKARTA [TEROONGSENAYAN] - PGN siap berkontribusi menciptakan green environment [lingkungan bersih] di kawasan pelabuhan. Bagaimana caranya? Cukup dengan mendorong kawasan itu menggunakan gas bumi yang lebih ramah lingkungan. Alasan inilah yang mendorong PGN menargetkan kawasan pelabuhan sebagai konsumen gas bumi.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menjelaskan, PGN tidak hanya ingin kapal laut saja yang menggunakan gas bumi, tapi juga fasilitas pendukung di kawasan. Fasilitas yang dimaksud misalnya restoran, hotel, sampai kendaraan. "Di kawasan pelabuhan itu juga banyak fasilitas pendukung yang butuh BBG. Pastinya ada restoran, ada hotel, pastinya ada bahan bakar juga yang dibutuhkan untuk kendaraan," kata Jobi, akhir Juli, di Jakarta.
Dengan memanfaatkan gas bumi, sambung Jobi, dengan sendirinya lingkungan di kawasan pelabuhan menjadi lebih bersih. Hal ini karena gas bumi lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar fosil lainnya.
Bila ini terwujud, maka pelabuhan akan menjadi kawasan yang mengaplikasikan green environment. "Kita harapkan pelabuhannya menjadi green environment sehingga akan lebih baik," terangnya.
Menurut Jobi, untuk merealisasikan keinginan tersebut PGN akan menjalin kerjasama dengan operator pelabuhan. Pasalnya, jaringan pipa PGN yang melintasi pelabuhan juga bisa dimanfaatkan.
"Kita menjajaki, jaringan kita kan di mana-mana. Banyak pelabuhan juga yang sebenarnya terlintas juga dengan jaringan pipa kita," tutup Jobi.
Sebelumnya, PGN sudah menggandeng PT ASDP Indonesia Ferry untuk mensuplai gas bumi sebagai bahan bakar kapal roll on-roll off (RO-RO) yang melintasi Merak-Bakaheuni.
Sementara ini, kapal tersebut masih menggunakan dual fuel yang berarti mengkombinasikan bahan bakar minyak dengan gas bumi. Meski begitu, komposisi gas buminya [BBG] lebih banyak dari pada BBM. [b]