JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pengamat ekonomi Didik J Rachbini membantah bila daya beli merosot akibat bergeser ke online yang belum terdata. Padahal ekonomi memang sudah mandeg beberapa tahun belakangan. Faktanya Badan Pusat Statistik (BPS) melansir penurunan tersebut.
"Apakah daya beli menurun atau tidak ,ada keyakinan pindah ke online. Padahal pertumbuhan ekonoki tiga tahun stagnan," kata dia di Jakarta, Sabtu (5/8/2017).
Menurut dia, jangan salahkan dengan tidak memasukan data penjualan online ke survei BPS. Ia katakan pertumbuhan penjualan ritel Juni 2017 sebesar 16,3% dan sejak April hingga Juni 2017 hanya tumbuh 4% dan itu turun drastis dari tahun lalu.
Ia juga menyebutkan ekonomi stag karana penjualan motor turun bahkan minus 13%. Begitu pula data kredit investasi turun dari 30% menjadi 7%. Termasuk konsumsi turun menjadi 3% dari 11% saat lebaran. "Saya anjurkan ke pemrintah,fokuskan ekonomi di jalur Utara dan Selatan ,itu 2/3 ekonomi kita. Kalau itu dilakukan ekonomi dapat tumbuh 6%. Dan di luar jawa diusahakan dengan infrastruktur lain," katanya. (aim)