SURABAYA (TEROPONGSENAYAN)--Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Abdullah Azwar Anas jika diduetkan pada Pilgub Jawa Timur 2018 bisa menjadi ancaman bagi pasangan lain.
Ihwal tersebut dikatakan pakar komunikasi politik asal Universitas Airlangga Surabaya Suko Widodo. Menurutnya, duet Gus Ipul-Azwar Anas merupakan pasangan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
"Dari sisi kebutuhan, mereka pasangan alternatif yang tepat di era sekarang ini," ujarnya ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (21/8/2017).
Menurut dia, kepemimpinan Jawa Timur ke depan yang diharapkan adalah pemimpin visioner dalam skala global karena provinsi ini sangat menjadi andalan Indonesia bertarung di level internasional.
"Khususunya dalam hal persaingan ekonomi antarnegara, yang sekarang memasuki masa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Jatim sangat diharapkan menjadi andalan negara ini," ucap Sukowi, sapaan akrabnya.
Untuk mencapai ke arah sana, kata dia, maka kepemimpinan ke depan harus merupakan gabungan tokoh yang mempunyai pengaruh kuat dan tokoh teknokrat handal. Dalam hal ini, lanjut dia, Gus Ipul pada karakter pertama adalah tokoh berpengaruh dalam konteks sosial ke masyarakat, sedangkan Anas telah membuktikan sebagai teknokrat serta arsitek yang bisa membawa perubahan suatu wilayah.
Kendati demikian, akademisi yang saat ini menjabat Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair itu menyebut bahwa semua tergantung partai politik tentang kesediaan mengusungnya sebagai pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jatim di Pilkada serentak 27 Juni 2018.
"Tapi yang jelas, jika melihat kebutuhan masa depan, saya kira pasangan tersebut kompatibel dengan kebutuhan Jatim mendatang," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tersebut.
Sementara itu, pada perkembangan politik di Jatim, Gus Ipul dan Anas sama-sama mendaftar sebagai kandidat melalui PDI Perjuangan, bahkan keduanya telah melewati tahapan tes uji kepatutan serta kelayakan di tingkat pusat.
Pada beberapa kali pertemuan, Gus Ipul yang sudah diusung PKB menyerahkan sepenuhnya kepada internal partai, begitu juga dengan sikap Anas yang memilih menunggu terhadap segala keputusan PDIP.
"Saya mengalir saja dan menunggu bagaimana keputusan nantinya. Tapi yang pasti, saya masih fokus di Banyuwangi dengan pengembangan sejumlah programnya," kata bupati dua periode tersebut.(yn/ant)