JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Ketua Umum DPP PPP versi muktamar Surabaya Romahurmuziy (Romi) menyambut baik inisiatif islah dari kubu Djan Faridz yang sempat dikomunikasikan antara dua pihak saat acara muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) di Batam kemarin.
"Soal islah, DPP PPP (kubu Romi) menyambut baik kesediaan pak DF (Djan Faridz) di Batam. Jika tawaran yang pernah kami sampaikan diterima, termasuk terakhir saya sampaikan langsung via Yunus Razak yang tercatat sebagai sekretaris tim islah yang DF bentuk. Artinya dia (Djan Faridz) dan kawan-kawan hasil muktamar di Jakarta bersedia menggabungkan diri ke dalam kepengurusan hasil muktamar Surabaya yang telah mendapatkan keabsahan negara," kata Romi kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (14/3/2015).
Sebagai kompensasi jika islah dapat terwujud, Romi menjanjikan sejumlah kursi kepengurusan strategis terhadap kubu Djan Faridz. Hanya saja, anggota Komisi III DPR itu memberikan catatan agar kubu Djan Faridz mengikuti pilihan politik kubunya yang telah berkomitmen bergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH).
"Kami siap menempatkannya (Djan Faridz) sebagai Waketum atau posisi-posisi apapun selain Ketua Umum dan Sekjen. Kesediaan DF dan kawan-kawan untuk islah, tentu juga berarti penganuliran hasil muktamar yang digelarnya (kubu Djan) di Jakarta, yang memutuskan PPP-nya tetap di KMP. Karena muktamar Surabaya telah memutuskan PPP bergabung secara resmi ke dalam pemerintahan dengan mendukung presiden Jokowi," ungkapnya.
Sebelumnya, saat penutupan muktamar Parmusi yang berlangsung di Batam, Jumat (13/3/2015) dua tokoh PPP dari dua kubu, yakni Djan Faridz dan Emron Pangkapi (Waketum PPP kubu Romi) terlihat duduk akrab bersebelahan di acara tersebut. Situasi tersebut menguatkan dugaan bahwa dua kubu yang berpolemik di internal partai berlambang Ka'bah itu akan segera berakhir.(yn)