JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Rupanya masih banyak sektor usaha yang bisa di-online-kan. Satu lagi di antaranya adalah membeli produk petani secara langsung melalui aplikasi e-commerce RegoPantes di www.regopantes.com.
‘’Ini adalah solusi perdagangan online produk pertanian langsung dari petani kepada konsumen dengan harga yang pantas untuk semua,’’ kata COO 8Villages, penggagas RegoPantes saat peluncuran di Jakarta (23/10/2017). Peluncuran aplikasi itu dilakukan bersama staf ahli Menteri Kominfo Hari Abdul Aziz, Vice President Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo, juga perwakilan dari Pemprov Jateng.
Dengan adanya situs perdagangan elektronik khusus para petani dan pembeli komoditas pertanian ini, kata Bambang, petani tidak hanya dapat memperdagangkan hasil buminya, tapi mereka juga dimudahkan dalam mengajukan permohonan pembiayaan kepada BNI. ‘’Kami bahkan sudah mencetak Kartu Petani sebanyak 1,4 juta di Jawa Timur,’’ kata Bambang.
Peluncuran website RegoPantes merupakan kelanjutan kerja sama BNI dengan PT 8Villages yang sebelumnya telah merilis aplikasi Petani46 untuk membantu petani dalam memperoleh informasi pertanian maupun pengajuan pembiayaan. Untungnya bagi petani adalah tanpa adanya perantara atau tengkulak yang selama ini selalu membeli ke petani dengan harga murah, dan menjualnya ke konsumen dengan harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar tradisional.
Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, dalam ekosistem e-commerce ini, BNI siap mendukung petani agar lebih sejahtera. Caranya adalah dengan memudahkan transaksi konsumen RegoPantes dalam melakukan transaksi, antara lain melalui payment gateway BNI seperti virtual account atau transfer online.
Selain itu, Kiryanto menjelaskan, BNI saat ini telah menyalurkan pembiayaan melalui KUR Tani kepada petani untuk modal pengelolaan lahan. Petani juga akan mendapatkan Kartu Tani BNI yang berguna untuk memperoleh subsidi pupuk, asuransi jika gagal panen, hingga e-wallet pencairan KUR. Para petani diajak untuk merancang pengolahan lahannya secara lebih matang. Hasil produksi pertanian tersebut ditampung oleh RegoPantes untuk dipasarkan.
Hingga September 2017, BNI telah menyalurkan pembiayan kepada sektor pertanian sebesar Rp 2,5 triliun dengan jumlah penerima kredit sebanyak lebih dari 12.000 debitur. Khusus sampai dengan September 2017 BNI sebagai Bank penyalur KUR telah menyalurkan KUR ke sektor produksi sebesar Rp 2,2 triliun atau 41% dari total penyaluran KUR 2017 sebesar Rp 5,4 triliun, hal ini telah sejalan dengan target pemerintah yang menetapkan penyaluran KUR ke sektor produksi minimal 40%. (b)