JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Setelah izinnya tidak diperpanjang oleh Pemrintah Provinsi DDI Jakarta, Hotel Alexis mendadak jadi pusat pemberitaan media massa apalagi lantai 7 yang menjadi surga dunia para pemburu birahi di Jakarta
Di lantai tersebut berbagai fasilitas tempat spa dan pantai pijat super lengkap tersedia. Tak heran jika banyak tamu yanng merasa betah dan selalu ingin kembali lagi ke tempat tersebut.
Saat beberapa wartawan berkunjung ke lantai 7 pasca penutupan Hotel Alexis, terdapat tulisan 'Bath House' dan 'Cashier' yang menunjukkan sebuah ruang transaksi pembayaran usai penggunaan jasa di griya pijat tersebut. Para wartawan kemudian diajak menaiki sebuah tangga untuk menuju ruangan utama pelayanan pijat.
Ruangan pertama berisi puluhan loker sebagai tempat pelanggan menyimpan barang-barang pribadinya. Terdapat juga sejumlah kamar mandi di sebelah ruang loker tersebut.
Setelah itu agak naik menggunakan tangga, terdapat sebuah ruangan luas yang disebut 'lounge' alias ruang tunggu. Di sini para tamu dan pelanggan bisa bersantai di tujuh kursi santai semi tempat tidur berwarna cokelat.
Di seberangnya terdapat gazebo panjang yang bisa dipisahkan dengan tirai-tirai dan difasilitasi delapan alas tidur beserta bantal dan gulingnya. Kedua fasilitas bersantai itu dibatasi oleh kolam ikan kecil dan beberapa hiasan seperti pohon plastik dan patung burung flamingo.
Di sebelah kursi-kursi santai, masih satu ruangan, terdapat tiga kolam kecil bagi pelanggan yang ingin bersantai. Ruangan ini berkesan terbuka lantaran ditutupi oleh sejumlah kaca di beberapa sisi sehingga sinar matahari cukup terang menyinari ruangan ini.
Di siang hari suasana di dalam ruangan ini akan cukup gerah. Jika ada acara khusus semacam ulang tahun, pelanggan bisa meminta penampilan disc jockey (DJ) di sebuah panggung kecil di atas kolam.
Di sebelah kolam ini terdapat dua ruangan kecil yang digunakan masing-masing sebagai sauna dan ruangan steam. Setelah melihat lounge, awak media digiring menuju ruang spa yang terdiri dari banyak kamar.
Ada beberapa tipe kamar yang disediakan. Pertama tipe kamar yang dilengkapi ranjang, bathtub, dan shower yang hanya ditutup menggunakan kaca sehingga bisa dilihat dari luar.
Tipe kamar lebih kecil hanya berupa ruang yang dilengkapi ranjang dan shower yang juga hanya ditutupi kaca. Suasana di dalam ruangan begitu elegan dan dilengkapi penerangan remang-remang sehingga menimbulkan suasana santai.
Antara ranjang, kamar shower, dan bathtub tidak disekat oleh tembok tetapi hanya oleh tirai. "Ada 26 kamar dan 8 suites untuk layanan spa," jelas Legal Staff Affairs Hotel Alexis, Muhammad Fajri.
Untuk menikmati layanan spa termasuk kamarnya, pengelola mematok harga bervariasi mulai dari Rp 300 ribu-Rp 400 ribu, dan Rp 180 ribu untuk kamar berukuran kecil.
Setelah izin operasional tidak diperpanjang terhitung sejak 27 Oktober 2017, tak ada aktivitas berarti di Hotel Alexis. Sebanyak 600 karyawan tetap dan 400 karyawan lepas terancam kehilangan pekerjaannya. (aim)