Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Jumat, 03 Nov 2017 - 09:46:46 WIB
Bagikan Berita ini :

Pemerintah Kaji KEK Cikarang-Purwakarta, Ini Pandangan Kadin

79rosanproeslani.jpg
Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani menilai pembentukan KEK Cikarang-Purwakarta akan menghidupkan kawasan industri di koridor tersebut (Sumber foto : ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pemerintah mengkaji pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di koridor Cikarang (Bekasi)-Karawang-Purwakarta. Kadin menilai, jika rencana tersebut terealisasi maka kawasan industri di koridor itu akan semakin hidup.

Ketua Kadin Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, banyak kawasan industri yang selama ini kurang ddayagunakan.Padahal, terang Rosan, industri di daerah Bekasi, Karawang, dan Purwakarta merupakan kawasan industri terbesar di Asean.

"Sekarang kita mengusulkan membangun sesuatu yang bersifat jangka panjang. Kita harus visioner, kita nggak bisa melihat hanya lima tahun jalan," kata Rosan usai rapat pembentukan Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah Bekasi-Karawang-Purwakarta, di Gedung Kemenko Maritim, Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Rosan menyatakan, guna meningkatkan perekonomian di bidang industri, pihaknya sudah merancang lima jalur akses distribusi. Sebab, jalur distribusi yang ada saat ini tidak terintegrasi.

"Sehingga kepentingan di bawah beda-beda. Kita berpikir lebih luas lagi, seperti yang Pak Luhut sampaikan, kita mengefisiensi, mengintegrasi, dan melihat dari semua sudut pandang," ujarnya.

Bila itu sudah berhasil, lanjut Rosan, dia mengusulkan untuk membangun bandara dan pelabuhan baru. Sehingga, kata dia, pembangunan sarana infrastruktur tidak hanya berhenti di Bandara Kertajati dan Pelabuhan Patimban.

"Dengan melihat potensi penduduk yang akan makin banyak, mungkin tambah satu atau dua airport lagi di daerah Karawang atau utara," tuturnya.

Lebih jauh, Rosan menyatakan bahwa kajian proyek tersebut sudah ada. Oleh karenanya, ia berharap perlu dibentuk badan ekonomi khusus yang bisa menjalankan banyak peran, mulai perizinan, infrastruktur, hingga konsep besarnya.

"Kajian sudah ada, oke koridor ini mari kita bangun bukan hanya kelas nasional, tapi kelas dunia. Karena kajian dari Bappenas pada 2045 ini Jakarta-Bandung akan jadi satu kesatuan yang sangat signifikan jumlah penduduknya, 80 juta. Jadi kita nggak bisa berpikir oh sekarang penduduknya 11 juta jadi yang kita bangun segitu 11-12 juta. Nggak bisa gitu," paparnya.

Mneurut Rosan, untuk mewujudkan itu semua, pihaknya tidak meminta kebijakan fiskal.

"Kebijakannya bagaimana menjadikan kawasan ini menjadi kawasan industri kelas dunia. Karena apabila ini bisa kita integrasikan, sekaran kan macetnya luar biasa. Jadi itu usulannya sederhana tapi punya dampak signifikan," tukasnya.

Di sisi lain, lanjut Rosan, pihaknya tidak hanya memikirkan infrastruktur saja, melainkan juga sumber daya manusia (SDM) yang berada di wilayah Bekasi-Karawang-Purwakarta.

"Harus dilihat ekosistem secara keseluruhan, tidak hanya infrastruktur, tapi dari pendidikannya, pembangunan manusianya, itu juga mesti dilihat. Jadi daerah tumbuh, manusianya juga tumbuh," ujarnya.

"Jadi memang nggak mau Jawa ini bukan sebagai sendiri-sendiri, tapi suatu pembangunan yang visioner, yang masif dan punya dampak yang signifikan," tandasnya. (plt)

tag: #kadin  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement