JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara menegaskan, keberadaan BUMN harusnya semakin diperkuat bukan diperlemah. Apalagi sampai di jual ke pihak swasta atau asing.
Menurutnya, BUMN merupakan salah satu solusi untuk menekan ketimpangan ekonomi di masyarakat.
Pasalnya hegemoni konglomerat dalam mengkapitalisasi kekayaan SDA dan agraria sudah sangat mengkhawatirkan saat ini.
"Dominasi konglomerat yang merambah ke aspek mana saja makin meningkat, dengan dominasi (Tanah dan SDA) dikalangan yang sedikit itu, maka kesejahteraan masyarakat atau menghilangkan ketimpangan maka akan sulit tercapai," tandasnya saat dihubungi wartawan di Jakarta, Rabu (22/11/2017).
"Salah satu cara itu maka (melawan atau membendungnya harus) melalui dominasi BUMN, supaya ketimpangan bisa ditekan," sambungnya.
Untuk itu, kata dia, jika sampai Direksi dan Komisaris BUMN-nya lemah, maka konglomerat hitam itu akan merangsek masuk dan menguasai ekonomi nasional yang akibatnya ketimpangan ekonomi dan ketimpangan kesejahteraan di masyarakat semakin meningkat.
"Dalam pengelolaan (kepentingan hajat hidup orang banyak) itu harus BUMN, Jadi jika BUMN semakin dominan maka itu harus kita pertahankan. Jangan sampai seperti kemarin itu. KADIN ngomong BUMN itu terlalu dominan, Alasannya itu monopoli atau lainnya oleh BUMN," sindirnya.
Dijelaskannya, BUMN memiliki dasar hukum guna menguasai dan mengelola aset-aset strategis hajat hidup orang banyak.
"Jadi fungsi BUMN yang diatur oleh pasal 33 UUD 45 itu cukup strategis dan perlu dipertahankan. Jadi (agar nantinya) negara tetap bisa mengontrol dan menguasai aspek hajat hidup masyarakat banyak," tuntasnya. (icl)