JAKARTA (TEROPONSENAYAN)- Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko membuka pertemuan dengan 100 Ahli Pangan atau 100 Experts Meeting dengan tema “Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan” di Aula Gatoto Subroto Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3/2015).
Penyelenggaraan 100 Experts Meeting ini bertujuan untuk mewujudkan dan mensosialisasikan arah kebijakan, menyamakan persepsi dan langkah tindakan serta meningkatkan dukungan para pihak (stakeholders) yang terkait dengan program kedaulatan pangan, dengan tujuan memperoleh saran atau masukan untuk mempercepat kepastian terwujudnya kedaulatan pangan melalui peningkatan sinkronisasi dengan lintas Kementerian terkait.
“Kedaulatan pangan ini penting karena menyangkut hidup orang banyak, menyangkut hidup rakyat Indonesia yang digali dari kearifan lokal dan sumber daya alam Indonesia yang berlimpah. Pada perspektif keamanan negara dan stabilitas nasional kedaulatan dan pangan itu menjadi item strategis,” ujar Panglima TNI.
Sementara itu, dalam konteks kedaulatan kebutuhan pangan menjadi isu negara-negara dunia dalam pencarian lahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangannya yang dapat menjadikan Indonesia sebagai sasaran penguasaan di tengah kecenderungan pergeseran Geo Politik dan Geo Ekonomi yang saat ini telah ada pergeseran dari Timur Tengah, ke Asia dan Asia Pasifik.
“Pangan menjadi kekuatan strategis dalam pembangunan nasional terlebih bila dihadapkan kepada upaya membangun sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, sebagaimana yang diamanatkan dalam UU nomor 18 tahun 2012 tentang pangan bahwa kedaulatan pangan dan kemandirian pangan merupakan basis dari ketahanan nasional sebagai modal dasar terciptanya stabilitas nasional,” kata Jenderal TNI Moeldoko.
Lebih lanjut dikatakan bahwa TNI senantiasa selalu mendukung kepastian kedaulatan pangan yang telah ditetapkan oleh pemerintah khususnya dalam membantu peningkatan pangan masyarakat di perbatasan, daerah terpencil, dan pulau-pulau terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Pemikiran diperlukan tetapi tindak lanjut adalah sebuah keharusan, bagi TNI tidak terlalu banyak berdiskusi, tidak terlalu banyak seminar, tetapi begitu memahami atas persoalan ketahanan pangan dan swasembada pangan, TNI tidak pernah mengkalkulasi berapa tenaga yang diberikan, kapanpun TNI diminta akan siap”, tegas Jenderal TNI Moeldoko.
Panglima TNI juga menyampaikan bahwa di lingkungan Tentara ada istilah Soldier Never Die dan ini juga memberikan sebuah inspirasi sehingga mendirikan sebuah organisasi yang bernama FORPESI (Forum Purnabakti Eselon Satu Indonesia), yaitu sekumpulan orang-orang Experts dibidangnya masing-masing karena panggilan negara sehingga berkumpul bersatu padu untuk memikirkan hal-hal startegis yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.(al)