JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-"Anwar (Anwar Ibrahim-red), ayah kami telah dikriminalkan untuk kesekian kalinya. Karenanya kami melawan, bukan untuk ayah kami saja, tapi untuk rakyat Malaysia."
Itulah ucapan Nurul Izzah, politisi Partai Keadilan Rakyat (PKR) Malaysia saat bertandang di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), jalan Borobudur, Jakarta Pusat, Sabtu sore (4/4/2015).
Bersama kakaknya Nurul Iman, Izzah tengah menggalang dukungan bagi ayahnya, Anwar Ibrahim. Tokoh oposisi Malaysia itu kini kembali mendekam dalam penjara dengan tuduhan sodomi. Tuduhan serupa yang juga menjeratnya beberapa tahun lalu.
Nurul yang juga anggota parlemen Malaysia ini mengungkapkan perjuangannya bukan semata-mata karena ayahnya. Namun juga bertujuan mendorong demokrasi dilaksanakan dengan benar dan baik di negaranya.
"Rakyat Malaysia tak hanya UMNO, tetapi multikultur. Ini perjuangan untuk kebabasan rakyat Malaysia ," kata Nurul Izzah. Untuk itulah dia menggalang dukungan kebebasan demokrasi lewat gerakan March 2 Freedom.
Nurul berencana mendatangi tokoh-tokoh Indonesia untuk gerakan itu. Selain itu Nurul juga tengah mengumpulkan sejuta tanda tangan bagi pembebasan Anwar Ibrahim. Dia mengklaim kalangan generasi muda dan mahasiswa Malaysia mendukungnya.
Sebelum mendatangi Kontras, Nurul menyambangi BJ Habibie. Hubungan keluarga Anwar Ibrahim memang sangat dekat dengan mantan Presiden Indonesia ke tiga ini. Bahkan saat menjadi Presiden, Habibie sempat mengultimatum Mahatir Muhammad agar tak mengkriminalkan Anwar.(ris)