JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menilai, sikap Jokowi yang enggan meneken UU MD3 hasil revisi itu tak lebih sebagai strategi politik semata.
"Jokowi ingin melimpahkan kesalahan ke parlemen," kata Ujang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/02/2018).
"Jokowi sedang mendengar aspirasi rakyat. Jokowi sangat pandai dan dia tidak mau disalahkan. Jika dia tanda tangan, artinya Jokowi turut andil dan mendukung Parlemen," sambungnya.
Memang, kata dia, terkesan aneh dengan sikap Jokowi yang enggan menandatangani UU tersebut yang pada kenyataannya dibahas secara bersama (DPR-Pemerintah).
"Seperti kita ketahui dalam pembahasan UU dua unsur yang terlibat yaitu DPR dan pemerintah. Jadi waktu pembahasan tidak mungkin berjalan jika tidak disetujui pemerintah," tandasnya.
Diketahui, presiden Jokowi belum mau menandatangani UU MD3 yang sudah disahkan DPR dalam rapat paripurna pada Selasa (12/2/2018) lalu.(yn)