JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Mendukung upaya Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Indonesia, Menteri LHK Siti Nurbaya menghadiri talkshow dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas PPPA) di Kota Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (1/3/2018).
Bersama-sama dengan Menteri PPPA Yohana Susana Yembise, Menteri Siti menyampaikan apresiasinya atas kemajuan yang telah dicapai para perempuan di Indonesia, khususnya dalam berkiprah di bidang birokrasi dan legislatif.
Menurut Menteri Siti, kaum perempuan memiliki perasaan dalam memikirkan posisi orang lain (empati) yang tinggi, sehingga hal ini menjadi keunggulan perempuan dibanding laki-laki dalam mengambil keputusan.
"Perempuan memiliki ciri aku-kamunya lebih besar dan berfikir holistik, sehingga pertimbangannya banyak. Sesuai perannya, perempuan menjadi bagian yang mengakomodasi segala kepentingan masyarakat. Jadi baik di posisi legislatif maupun birokratif, perempuan itu hebat," tuturnya bangga.
Menteri Siti juga menyatakan bahwa dalam berkarir, seorang perempuan harus memiliki strategi untuk lebih maju. "Perempuan harus berbagi, tidak boleh sombong, dan jika ada ide dan gagasan harus disampaikan," lanjutnya.
Seiring perkembangan zaman saat ini, Menteri Siti menghimbau agar kaum perempuan juga tidak hanya berdiam diri, namun harus banyak belajar. "Kita harusthink ahead,think over, danthink accross. Terutamathink accross, yaitu memperbandingkan beberapa hal, menjadi sangat penting untuk pembelajaran dan penyelesaian masalah," ujarnya.
Kepada para perempuan yang bekerja di birokrasi, Menteri Siti berpesan agar selalu memelihara sinergi dengan berbagai pihak. "Kita punya posisi simpul negosiasi, jadi harus terbiasa menerima berbagai persoalan dan diolah. Yang penting adalah saling pengertian, dan hindari salah pengertian, serta menjaga segala kebutuhan dan perencanaan," pesan Menteri Siti.
Disampaikan Menteri Yohana, perempuan di Indonesia telah dianggap cukup maju dalam pandangan internasional, sehingga hal ini merupakan satu komitmen besar bagi perempuan untuk bergandeng tangan ke arah yang lebih baik lagi.
Dalam pembukaan Rakornas sehari sebelumnya, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menyampaikan, upaya perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak telah menjadi prioritas nasional, sehingga baik pemerintah pusat maupun daerah perlu memberikan dukungan penuh.
"Diperlukan peran semua pemangku kepentingan yang berkaitan dengan kebijakan publik, baik pusat, kementerian/lembaga, maupun pemerintah daerah, agar dalam setiap kebijakan yang diambil dapat memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak", ujar Puan. (aim)