JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua Fraksi PPP Reni Marlinawati meminta agar kekalahan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam gugatan yang diajukan Partai Bulan Bintang (PBB) tidak disudutkan.

Menurutnya, kekalahan KPU dalam setiap gugatan sengketa pemilu merupakan hal biasa dalam proses demokrasi. Ia tetap meyakini KPU masih memiliki netralitas dan independesi dalam menyelenggarakan pemilu.

"Jadi kekalahan KPU yang dimenangkan PBB menjadi parpol itu tidak mereduksi profesionalitas KPU, tapi KPU kan bukan orang hukum, mungkin saja menurut KPU itu benar, tapi secara hukum di situ ada kelemahan. Jadi jangan terlalu dipolitisasi lah. Biasa saja," kata Reni di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/3/2018).

Reni melanjutkan, permasalahan penyelenggaraan Pemilu yang selalu terjadi di Papua harus disikapi secara bersama-sama dengan seluruh stakeholder.
Ia menjelaskan, daerah Papua memang memiliki budaya yang berbeda dalam melakukan pemilihan umum.

"Ya kan memang setiap daerah punya adat yg berbeda-beda. Punya sistem musyawarah yg berbeda. Tetapi kan perbedaan yg dimiliki di masyarakat itu, bukan berarti menganulir ketentuan negara. Nah apa yg dirumuskan KPU itu ketentuan negara yg dipatuhi semua pihak. Maka dari itu, bukan hanya KPU saja, pejabat negara di Papua juga turun tangan untuk memastikan peraturan berjalan baik," tandasnya.

Sebelumnya, KPU tercatat sudah empat kali kalah terkait sidang sengketa Pemilu dalam empat bulan terakhir ini. Teranyar, KPU kalah dalam sidang sengketa Pemilu yang digugat Partai Bulan Bintang (PBB), Minggu (4/3/2018) malam.

Sebelumnya, medio 2017, KPU kalah sengketa di Bawaslu terkait dengan proses pendaftaran parpol ke KPU dan sengketa administrasi Partai Garuda dan Berkarya . Kemudian, pada 2018 ini, KPU kalah sengketa Pilkada Sumatra Utara dan sengketa di Bawaslu melawan PBB.(yn)