Berita
Oleh Emka Abdulah pada hari Kamis, 09 Apr 2015 - 20:35:09 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Manfaatkan Eksekusi Mati Seperti Pencitraan

22fuad.jpg
Fuad Bawazier (Sumber foto : eko hilman)
Teropong Juga:

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -Penundaan eksekusi mati bandar narkoba diantaranya kelompok 'Bali Nine' karena akan adanya Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 19-24 April merupakan tindakan konyol.

"Itu alasan konyol, sebab pelaksanaan hukuman adalah bagian dari kedaulatan negara," kata Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Fuad Bawazier kepada TeropongSenayan, Kamis (09/04/2015).

Menurut Fuad, di negara-negara lain eksekusi mati tanpa berkoar-koar. Pemerintahan Jokowi, sambung Fuad, memanfaatkan eksekusi terpidana narkoba untuk pencitraan. "Jokowi ingin merasa beda dengan SBY. Makanya dijadikan panggung pencitraan," papar Fuad.

Fuad juga menyayangkan demonstrasi berlebihan yang dilakukan Jokowi dalam eksekusi ini, seperti penggunaan pesawat Sukoi dan kapal perang dalam pengawalan eksekusi. "Di zaman pak Harto juga ada eksekusi tapi tidak berkoar-koar. Setelah di "dor" baru diumumkan," pungkas Fuad.(ss)

tag: #alasan konyol  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement