Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 13 Mei 2018 - 19:43:47 WIB
Bagikan Berita ini :

Kapolri: Pelaku Terlatih dan Mengerti Cara Hindari Deteksi Intelijen

67IMG-20180513-WA0004.jpg.jpg
Ilustrasi Bom Surabaya (Sumber foto : Ist)

SURABAYA (TEROPONGSENAYAN) --Pelaku pengebom tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur, merupakan kelompok JAD atau JAT atau yang sebelumnya bernama Tauhid Waljihad pimpinan Aman Abdurrahman.

Kapolri Jendral Karnaviantak menampik kejadian di Surabaya ini merupakan rentetan kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, beberapa waktu lalu.

Kelompok JAD ini, kata Tito, merupakan orang-orang terlatih yang mendapat pelatihan di Syiria.

"Meraka orang terlatih, mengerti cara hindari deteksi Intelijen. Mereka juga paham bagaimana menghindari komunikasi, bagaimana menghindari surveillance, bagaimana konter intograsi, jadi mereka berlatih bagaimana hindari deteksi kita," kata Tito di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya, Minggu (13/5/2018).

Kelompok ini, kata dia, merupakan pendukung utama Islamic State in Irak and Syria (ISIS).

"Pelaku pengeboman ini tidak lepas dari kelompok JAD dan JAT, mereka adalah pendukung utama ISIS di Indonesia," jelas Tito.

Di Indonesia, lanjut Tito, JAD dipimpin oleh Aman Abdurahman yang kini ditahan di Mako Brimob.

Menurut Tito, kejadian di Surabaya merupakan gerakan terorisme yang JAD lakukan sebelumnya di sejumlah daerah seperti Tuban, Sidoarjo, Jawa Timur. (Alf)

tag: #kapolri-jenderal-pol-tito-karnavian  #terorisme  #isis  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement