JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai ucapan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai petugas partai sebagai wujud arogansi Megawati.
"Arogan, tapi inilah nasib presiden yang dari awal sudah kena petugas partai," kata Hendri pada TeropongSenayan, Rabu (15/4/2015).
Hendri mencontohkan saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga bukan ketua umum saat terpilih jadi presiden, tapi SBY punya kharisma di parpolnya sehingga parpol tidak kontrol SBY.
"Jokowi kharismanya kalah dengan ketum Parpol sehingga Parpol berani atur Jokowi. Selain itu Mega juga mengisyaratkan agar Jokowi melibatkan PDIP lebih banyak di pemerintahan," katanya.
Kendati demikian, Hendri berharap perkataan Megawati tidak merujuk pada permintaan pejabat negara boleh rangkap jabatan di Parpol.
"Saya berharap perkataan Megawati tidak berujung pada rangkap jabatan di parpol, terutama di PDIP," pungkasnya. (al)