JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron menilai, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Dexlite menjadi beban bagi masyarakat.
"Jika melihat kondisi daya beli masyarakat saat ini, tentu kenaikan BBM saat ini akan memberatkan kehidupannya," kata Herman saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/7/2018).
Dari awal, lanjut Herman, pihaknya menyangsikan tekad pemerintah untuk tidak menaikkan semua jenis BBM dalam tahun ini. Walaupun DPR telah bersepakat untuk tidak ada kenaikan harga BBM pada tahun ini.
"Situasi kenaikan ICP yang mencapai harga dibatas 70 USD/ barel tentu tidak dapat ditahan, karena jika itu menjadi tanggung jawab pemerintah maka berkonsekwensi untuk menaikkan subsidi, pada sisi lain jika dibebankan kepada korporasi (Pertamina) maka keuangannya akan jebol dan sulit untuk melakukan investasi/pengembangan," paparnya.
Maka itu, Herman meminta, pemerintah lebih transparan dan terbuka kepada publik terkait situasi ini, dan merevisi APBN agar lebih rasional dengan situasi saat ini.
Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar terus melemah, bahkan mencapai dikisaran Rp 14.400/USD.
"Asumsi ICP di APBN 2018 sebesar 48 USD/barel, dan nilai tukar rupian Rp 13.400/ USD," pungkasnya.(yn)