Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Sabtu, 15 Sep 2018 - 21:25:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Digelar Besok, Kapitra Berharap Ijtimak Ulama Tak Dukung Prabowo

22Kapitra-Bara.jpg.jpg
Kapitra Ampera saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Sabtu (15/9/2018) (Sumber foto : Bara Ilyasa/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ijtimak Ulama jilid II akan digelar besok, Minggu (16/9/2018) di Jakarta. Mantan pengacara Habib Rizieq Shihab, Kapitra Ampera berharap keputusan Ijtimak Ulama tak mendukung Prabowo-Sandi.

Kapitra mengklaim, dirinya telah mendapatkan informasi bahwa Habib Rizieq mengetahui Ijtimak Ulama II ini akan diarahkan untuk mendukung Prabowo-Sandi. Syaratnya, ungkap dia, asalkan adanya kontrak politik di antara mereka dengan pasangan itu.

"Saya minta Ijtimak Ulama II, jika hanya demi buat kontrak politik dan dukung Prabowo-Sandi, sudahlah, nanti antum kecewa. Antum pasti kecewa," kata Kapitra dalam konferensi pers, di Jakarta, Sabtu (15/9/2018).

Kapitra yang sudah 'menyebrang' menjadi caleg dari PDIP itu lantas mengingatkan Prabowo yang tidak mengindahkan hasil Ijtimak Ulama I. Saat itu, beber dia, Prabowo merupakan capres yang beri pilihan Salim Segaf Al Jufri atau Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapresnya.

"Maka komitmennya, pasangan cawapres Prabowo adalah ulama," kata Kapitra.

Di saat terakhir, urai dia, ketika Salim Segaf dan UAS tak dilirik, maka pihak GNPF Ulama mendatangi Prabowo untuk mengajukan dua nama lainnya, yakni Abdullah Gymnastiar dan Arifin Ilham.

"Tetap tak direspons, tetap diambil yang lain," kata Kapitra.

"Dua-duanya diabaikan. Artinya Ijtimak Ulama itu sudah dikhianati, lalu kenapa mendukung lagi? Jelas Sandiaga tak masuk (rekomendasi ulama) kok. Dari awal dikhianati, kenapa masih memilih orang yang berkhianat? Saya tak tahu, kalau ijtimak masih dukung (Sandiaga) ini, tak tahu ini pesanan siapa," tudingnya.

Bagi dia, jika ingin konsisten, seharusnya Ijtimak Ulama II mendukung seorang ulama yakni KH Maruf Amin sebagai calon wakil presiden pendamping Jokowi.

"Sudah lama kita menanti ada ulama menjadi pemimpin. Dulu ada Gus Dur tapi tak lama. Sebab ulama memang selama ini tak diberi ruang," klaimnya.(yn)

tag: #gnpfmui  #prabowosandiaga  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement