JAkARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso meminta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempertimbangkan gagasannya terkait pembangunan apartemen khusus bersertifikat untuk praktik prostitusi.
"Saya minta Ahok pertimbangkan untung rugi membangun tempat khusus prostitusi. Ahok juga perlu belajar dari kasus penutupan lokalisasi Kramat Tunggak," ujar Sutiyoso kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (28/4/2015).
Bang Yos, panggilan akrab Sutiyoso, pun menguraikan kembali alasan penutupan lokalisasi prostitusi Kramat Tunggak di Jakarta Utara saat ia menjadi gubernur. Ia menceritakan, penutupan lokalisasi Kramat Tunggak yang telah bertahun-tahun ada lantaran para ulama dan tokoh masyarakat DKI keberatan dengan tempat maksiat tersebut.
"Selain itu dampaknya buat masyarakat juga tidak baik," tegas Bang Yos.
Bang Yos menegaskan, kalaupun ada tempat khusus untuk prostitusi yang bersertifikat, tidak menjamin pekerja seks liar akan hilang. Menurutnya, saat Gubernur Ali Saidkin membangun tempat prostitusi di Kramat Tunggak, tetap saja praktik 'esek-esek' liar ada di mana-mana.
Seperti diketahui, lokalisasi Kramat Tunggak ditetapkan sebagai tempat prostitusi legal pada tahun 1970, saat gubernur DKI waktu itu dijabat Ali Sadikin. Tempat tersebut dijadikan sebagai lokalisasi melalui SK Gubernur DKI Jakarta No. Ca.7/I/13/1970 tanggal 27 April 1970, tentang Pelaksanaan Usaha Lokalisasi/Relokasi Wanita Tuna Susila serta Pembidangan dan Tanggung Jawab.(yn)