JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua DPR Fahri Hamzahmenilai, Polri terkesan tak netral terkait pemeriksaan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais terkait kasus hoaks Ratna Sarumpaet.
Menurut Fahri, secara kacamata hukum, sudah jelas bahwa Amien hanya korban hoaks yang terbuai oleh aksi tipu-tipu sebagaimana pengakuan Ratna Sarumpaet.
Karenanya, Fahri tak sepakat atas tindakan Polri terhadap pemanggilan dan pemeriksaan kepada Amien.
"Soalah-olah kasus ini adalah plot yang dibangun secara bersama-sama oleh Ratna Sarumpaet dan Pak Prabowo serta tim suksesnya," kata Fahri di Jakarta, Kamis (11/10/2018).
Lebih jauh, Fahri meminta Polri untuk netral dan tidak menjadi alat politik pemuas kekuasaan.
Bagaimana pun, lanjut dia, tindakan seperti itu telah membuat demokrasi Indonesia tidak produktif.
"Dan juga tidak produktif bagi kondusifnya situasi menjelang Pilpres dan Pileg 2019 ini, polisi harus bisa menjaga diri supaya tetap fokus pada persoalan," tuturnya.
Selain itu, politisi PKS asal NTB ini kemudian mempertanyakan soal banyaknya kasus hoaks yang saat ini belum dituntaskan Polri.
"Kalau terlalu konsentrasi disini, orang akan mengatakan 'Polri ikut berpolitik'," ujarnya.
Oleh karenanya, Fahri tak heran jika Amien Rais meminta Presiden Jokowi untuk mencopot Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sebab, permintaan Amien itu didasari perspektif bahwa Polri sudah tidak lagi berintegritas dan telah berpolitik.
"Saya dengar keluarganya (Ratna) saja tidak diperiksa, padahal ini kan masalah keluarga katanya, harusnya keluarganya difokuskan. Saya dengar keluargnya bisa cerita ada obat tertentu yang dia makan yang orang tidak tahu kecuali keluarganya," ungkap Fahri. (Alf)