SLEMAN (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat mengklaim mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan bergabung dengan PDIP jika kembali ke dunia politik.
Pernyataan itu diungkapkan Djarot dalam konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di DPC PDIP Sleman, Senin (27/11/2018).
Djarot mengaku baru bertemu dengan Ahok. Dalam pertemuan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan beberapa hal kepada Djarot, termasuk soal rencana masuk sebagai anggota PDI-Perjuangan.
"Dia (Ahok) bilang, 'kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI-Perjuangan'," klaim Djarot.
Ahok, kata dia, berharap para pendukungnya untuk tidak golput dalam Pemilu 2019 dan memilih PDIP serta pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Djarot mengaku turut merasakan derita yang dialami Ahok ketika diserang soal isu agama, karena setelah Ahok dipenjara dan Djarot naik posisi menjadi gubernur, dirinya merasakan hal sama.
Menurut Djarot, Pemilu 2019 adalah momen penting, bukan sekadar memenangkan Jokowi-Ma'ruf dan PDI Perjuangan di pemilu legislatif, melainkan juga terdapat perang ideologi.
"Pemilu 2019 itu persoalan masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia, masa depan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot.
Pengadilan Negeri Jakarta Utara menjatuhkan hukuman dua tahun penjara karena terbukti melakukan penistaan agama. Sejak Mei 2017, Ahok ditahan Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok.
Ahok diperkirakan akan bebas pada Januari 2019 karena selama menjalani masa hukuman Ahok mendapatkan remisi. Ahok memiliki kesempatan untuk mengajukan pembebasan bersyarat tapi Ahok tidak menggunakannya dan memilih bebas murni.
Pada Juli 2018, Ahok sempat menyampaikan dukungannya kepada Jokowi yang akan maju kembali dalam kontes Pilpres 2019 mendatang.
Ahok dalam selembar kertas yang fotonya diunggah oleh adiknya, Fifi Lety Tjahaja Purnama, di akun instagram menyampaikan salam dua periode untuk Jokowi.
"Terus berjuang Pak Jokowi dua periode salam BTP," tulis Ahok.
Surat itu disertai tanggal penulisan yakni pada 24 Juli bertempat di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Fifi pun membenarkan bahwa surat tersebut benar ditulis oleh Ahok di Mako Brimob.
Ahok dan Jokowi pernah sama-sama memimpin Jakarta pada 2012 silam sebelum kemudian pada 2014 Jokowi melenggang ke istana setelah terpilih menjadi Presiden.(yn/ant)