JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Cara-cara kotor untuk menyukseskan kembali Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Umum Partai Demokrat mulai terbongkar. Di antara langkah kotor tersebut adalah ancaman dan pemecatan.
Hal itu diungkapkan oleh Politisi Partai Demokrat yang kini duduk sebagai senator di DPD RI Gede Pasek. Ia mengungkapkan bahwa cara-cara yang dilakukan SBY dan tim-tim suksesnya tidak dapat dibenarkan. Apalagi Demokrat selalu mengampanyekan demokrasi secara sehat.
“Jadi ternyata banyak ancaman Plt. Bahkan sudah ada yang di-plt karena tidak mau tanda tangan untuk memilih SBY,” kata Gede Pasek dalam sebuah talkshaw dalam stasiun TV swasta, Senin (5/5/2015) petang.
Bahkan menurutnya, cara-cara teror dan ancaman tersebut menjelang pelaksanaan Kongres Partai Demokrat di Surabaya pada 11-13 Mei 2015 kian kencang dilakukan.
“Kalau menggunakan istilah seperti di MK, maka ancaman ini sudah terstruktur, sistematis, dan masif, untuk mem-Plt orang yang tidak mendukung SBY,” jelasnya.
Ia mencontohkan cara kotor tersebut di antaranya menimpa beberapa Ketua DPD yang akhirnya dipecat lantaran alasan yang tidak jelas.
"Banyak dipecat tanpa ada alasan yang jelas. Misalnya Heru di Blitar dan Basuki di Blitar," sebut Pasek.
Oleh karenanya, ia menyesalkan apa yang dilakukan oleh SBY. Mestinya kata dia, SBY sebagai Presiden RI ke-6 mengajarkan demokrasi.
“Saya kira ini enggak baik untuk demokrasi. Kongres itu pesta demokrasi internal yang harus dibangun dengan kekeluargaan, bukan seperti itu,” tegas Pasek, yang dikenal sebagai loyalis Anas Urbaningrum ini.
Ia juga menyebutkan bahwa SBY tidak menepatinya janjinya sendiri yang pernah mengatakan untuk tidak maju sebagai ketua umum kembali. Menurut Pasek, keinginannya untuk maju sebagai ketua umum, untuk mengingatkan SBY akan janji-janjinya dalam Kongres Luar Biasa yang digelar di Bali pada 2013 lalu. (iy)