KLATEN (TEROPONGSENAYAN) --Sandiaga Uno lagi-lagi dibuat terharu dengan keikhlasan masyarakat dalam menyisihkan sebagian uangnya demi ikut menyumbang perjuangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk kontestasi Pilpres 2019.
Kali ini, Sandi mendapat sumbangan dari Komunitas Angkringan Prabowo Sandi (Kapas) yang memberikan sumbangan sebesar Rp 2 juta untuk paslon Capres-Cawapres nomor urut 02.
Sumbangan ini diberikan di acara 'Sapa warga dan dialog dengan perwakilan desa di wilayah Klaten Selatan' di Dukuh Purno Jimbung, Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah, (29/12/2018).
Disela-sela acara, anggota Kapas bernama Taufik tiba-tiba menghampiri Sandiaga untuk memberikan dana kampanye.
"Saya Taufik, pak. Ikhlas. Sudah cukup kita susah. Tahun 2019 harus ada pergantian pemimpin Indonesia. Saya do'akan siang malam semogamenang (Pilpres)," kata Taufik bersemangat.
Dia berharap, kedepan kuliner-kuliner kecil seperti angkringan dapat perhatian lebih dalam permodalan dan ketersediaan tempat berjualan.
Sumbangan tidak berhenti sampai di situ, anggota Kapas lainnya, Erni juga memberikan dompet rajut buatannya dengan uang berisi Rp 200 ribu.
"Ini hasil keuntungan jualan dompet rajut saya tadi pagi pak. Demi Allah saya ikhlas agar ekonomi lebih baik pak. Lima tahun ini cukup susah, tidak ada perubahan Pak. Kita semakin terpuruk," ucap Erni yang sehari-hari berprofesi pedagang.
Belum habis ucapan terima kasih kepada Erni, Ibu Kusmianto juga ikut maju ke depan dan memberikan uang Rp 1 juta kepada mantan Wakil Gubernur DKI itu.
"Ini saya sisihkan dari uang belanja keluarga kami pak. Semoga bapak (kedepan) bikin harga-harga murah," kata ibu Sumiyanto.
Melihat antusiasme bantuan warga, Sandi pun tak mampu berkata-kata di lokasi kampanye yang beratapkan pohon bambu itu.
"Saya untuk kesekian kalinya dibuat tersentuh atas keikhlasan ini. Saya tidak akan pernah lupa apa yang bapak dan ibu berikan dan amanat untuk membuat harga-harga stabil terjangkau dan penciptaan serta penyediaan lapangan kerja, insyaallah akan kita wujudkan di tahun 2019, Aamiin," tutur Sandi menahan haru. (Alf)