JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menuding Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah ditunggagi politik. Pasalnya KPU sudah mengindahkan rekomendasi Komisi II DPR.
"Jadi yang bermasalah itu KPU. Memang di Pilpres yang lalu juga bermasalah. Orang-orang ini (KPU) punya muatan politik menurut saya, jadi orang mau balapan pesertanya sudah setuju aturan mainnya tapi KPU hanya buat aturan main sendiri," kata Fadli di komplek parlemen, Senayan, Selasa (5/5/2015).
Oleh karenanya,kata Fadli, KPU harus diisi oleh orang parpol plus orang-orang profesional.
"Kalau perlu KPU itu diisi lagi oleh parpol plus profesional-lah biar seimbang. Karna waktu dulu KPU ini diisi oleh perwakilan parpol itu semua pemilu berjalan baik, saling mengontrol satu sama lain, karena kalau KPU dibikin seperti ini ini gampang jadi alat politik," imbuhnya.
Kendati demikian anggota Fraksi Partai Gerindra ini tidak mengetahui siapa yang menunggangi KPU ini.
"Ya tidak tahu. Kemarin-kemarin kan saya juga kritik KPU, bahkan melapor ke Polisi karena membuka kotak tidak melalui suatu prosedur yang tepat," katanya.
Fadli juga setuju dengan usulkan bahwa orang-orang yang saat ini yang berada di KPU perlu dilengserkan, terutama yang punya kepentingan politik.
"Sangat mengkhawatirkan keberadaan KPU seperti ini, apalagi yang punya muatan politik seperti itu akan membahayakan demokrasi kita. Ini lebih bagus ada kombinasi antara perwakilan partai dan orang profesional. Orang-orang pro ini tidak punya muatan politik. Saya lihat KPU di negara lain pun seperti itu, orang-orang yang telah teruji integritasnya jadi bukan boneka kepentingan politik,"jelasnya. (iy)
