JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro mengatakan bahwa pembangunan gedung baru DPR harus terbebas dari praktik korupsi. Sebab, saat ini publik masih trauma dengan sejumlah proyek DPR yang kurang masuk akal.
Selain itu,Siti Zuhro juga berharap pembangunan gedung yang di antaranya digunakan untuk perpustakaan, museum, dan research center tersebut harus lebih transparan dan akuntabel. Pembangunannya kata dia, tida didasarkan pada niat anggota DPR untuk mencari proyek.
"Kalau itu ada poros positifnya untuk tata ulang kembali menurut saya harus dilakukan dengan catatan bukan untuk proyek, tapi gedung ini patut untuk dibanggakan. Dan bagaimana caranya agar ini harus dikelola secara transparan, jangan sampai timbulkan dis-trust," kata Siti Zuhro di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/5/2015).
Siti juga meminta bahwa gedung baru DPR harus bisa seperti di Amerika dimana kualitas parlemennya sangat luar biasa berkembang. Menurutnya, parlemen di Benua Kanguru itu menjadi pusat riset, sehingga patut dicontoh oleh Indonesia.
"Saya melihat bahwa pembangunan ini tata ulang komplek parlemen. Tapi gimana antara substansi dengan fasilitas ada konektivitas. Seperti Australia gedung parlemennya luar biasa, jadi ada semacam tambahan pengetahuan kita," tandasnya. (iy)