JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta Bakir Ihsan menyarankan agar Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum Partai Demokrat yang dipilih secara aklamasi bisa menyusun kepengurusan sesuai rancang bangun yang dikehendakinya.
Namun, untuk menghindari kesan nepotisme dan dinasti Cikeas, Bakir menyarankan, agar SBY tidak kembali menunjuk anaknya, Edhie Baskoro Yudhoyono atau akrab disapa Ibas sebagai sekretaris jenderal (Sekjen) Partai Demokrat. (Baca: Inilah 10 Rekomendasi Partai Demokrat untuk Presiden Jokowi)
"Itu yang harus dihindari oleh SBY. Walaupun Ibas dianggap mampu, tetapi kesan nepotisme sulit dihindari," kata Bakir kepada TeropongSenayan, di Jakarta, Kamis (14/5/2015).
Menurut Bakir, kalau pun dianggap mampu, Ibas sebaiknya ditempatkan di posisi yang tidak berhubungan langsung dengan SBY sebagai Ketum.
"Misalnya ketua bidang atau lainnya. Toh kalau pun nantinya Ibas menonjol dalam kinerjanya, maka dengan sendirinya akan dihasrati publik," pesan Bakir.
Kongres IV Partai Demokrat (PD) secara aklamasi telah menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai ketua umum PD periode 2015-2020. (Baca: Aklamasi Demokrat untuk SBY Karena Miskin Kaderisasi)
Kini, banyak pihak yang mulai menebak-nebak siapa yang bakal ditunjuk SBY menjadi Sekjen Partai Demokrat. Informasi yang berkembang saat ini, ada tiga calon kuat kandidat Sekjen Partai Demokrat. Mereka adalah Dede Yusuf yang saat ini ketua Komisi IX DPR, Edhie Baskoro Yudhoyono yang saat ini menjabat sekjen DPP Partai Demokrat dan ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR, serta Michael Wattimena yang saat ini menjabat sekretaris Fraksi Partai Demokrat di DPR dan wakil ketua Komisi V DPR.(yn/b2)