SOLO (TEROPONGSENAYAN)— Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan banyaknya petugas KPPS meninggal karena kelelahan tidak masuk akal.
Menurut Din, pasti ada faktor yang mendorong sehingga terjadi kelelahan tersebut.
"Saya tidak bisa menerima argumen kelelahan kenapa mereka lelah? pasti ada manajemen penugasan yang keliru dan KPU bisa dituntut mengenai itu," ujar Din di Solo, Jawa Tengah, Jum’at ( 17/05/2019).
Tak hanya itu, Din juga mendesak agar pembentukan tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS segera dibentuk.
Selain itu, untuk dilakukannya otopsi oleh pihak yang berwenang untuk mengetahui penyebab meninggalnya petugas KPPS.
“bagusnya diotopsi, kalau tidak bisa semua ya beberapa lah supaya bisa tau apa yang terjadi, betulkah karena kelelahan,“ kata Dien
Namun, Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI itu menilai pemerintah tidak ada itikad baik karena hingga saat ini yang belum buka suara mengenai tragedi ini, justru meninggalkan hutang jawaban dengan adanya pertanyaan logis para rakyat.
"Pertanyaan saya, mengapa kita tidak mau mengotopsi? mengapa sih pemerintah tidak mau bentuk tim gabungan pencari fakta? ini pertanyaan logis para rakyat, tolong jelaskan," pungkas Din
Data Kementerian Kesehatan melalui dinas kesehatan tiap provinsi mencatat petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang sakit sudah mencapai 11.239 orang dan korban meninggal 527 jiwa.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Kamis (16/5/2019), seperti dikutipAntara,jumlah korban sakit dan meninggal tersebut hasil investigasi Kemenkes di 28 provinsi per tanggal 15 Mei 2019.