JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pengamat Energi Marwan Batubara menilai, pembubaran Pertamina Energy Trading Limited (Petral), yang dilakukan oleh PT Pertamina terlalu gegabah.
Pasalnya, lanjut Marwan, sampai saat ini pemerintah belum melakukan riset secara komprehensif terkait pembubaran tersebut merugikan atau menguntungkan. Selain itu, saat ini Indonesia masih membutuhkan trader minyak yang kompeten. (Baca: DPR: Petral Dibubarkan, Berarti Harga BBM Harus Murah)
"Entah apa tindakan ini tepat atau tidak. Masalahnya pemerintah belum mengkaji lebih lanjut pembubaran Petral ini. Apakah ini kebutuhan yang mendesak atau kah ada maksud lain," kata Marwan kepada TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (14/5/2015).
Ia pun mempertanyakan, apakah trader itu nantinya masih berada di luar negeri atau tidak. Sebab, jika masih di Singapura maka jaringan untuk stok bahan bakar minya (BBM) di Indonesia masih mampu mencukupi.
"Kalau semuanya langsung dipindahkan ke Indonesia pastinya menimbulkan polemik baru. Karena selama ini kita tidak mempunyai kilang yang cukup," paparnya. (Baca: Pertamina Resmi Stop Operasi Petral).(yn)