JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kementerian Sosial menyatakan telah menggunakan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) untuk mendigitalisasi bantuan sosial (Bansos).
"Kita sudah punya SIKS-NG, salah satu bentuk inovasi yang sifatnya digital," kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (15/8/2019).
Ya, untuk membuat data terpadu, Kementerian Sosial didukung oleh Pemerintahan Daerah untuk memverifikasi dan memvalidasi data kemiskinan yang akurat, up to date, dan terintegrasi.
Pelaporan pendaftaran, atau perubahan data dilakukan secara berjenjang dari tingkat pedesaan/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kotamadya, gubernur sampai pada Menteri Sosial.
Kemudian, data kemiskinan yang telah diverifikasi dan divalidasi ditetapkan oleh Menteri Sosial sebagai data terpadu untuk penanganan kemiskinan.
"Kementerian lain termasuk Kemensos sudah berinisiatif untuk melakukan inovasi dalam rangka úpdate" data dengan menggunakan teknologi 4.0," tegasnya.
Nah, terkait inovasi, pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp1.162,83 triliun untuk empat proyek utama mencetak SDM unggul dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
“Dari angka tersebut, sebesar Rp803,93 triliun untuk digitalisasi dan intergrasi bantuan social,” pungkasnya. (ahm)