JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Presiden Republik (Wapres)Jusuf Kalla (JK) menerima kunjungan Jajaran Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI). Hadir juga utusan cabang dan badan koordinasi (badko) HMI se-Indonesia.
Pertemuan yang berlangsung di istana wapres itu digelar dalam rangka silaturahmi, dan penyampaian hasil-hasil Pleno II PB HMI, mengingat Jusuf Kalla juga adalah alumni HMI yang konsisten dengan pengkaderan.
“Kami juga ingin mengucapkan terimakasih banyak atas dedikasi dan pengabdian Kakanda Jusuf Kalla selama ini terhadap bangsa dan negara, serta dedikasi yang diberikan untuk Himpunan Mahasiswa Islam,” ujar PJ Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy kepada wartawan, Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Arya Kharisma Hardy menyampaikan beberapa poin penting hasil Pleno II PB HMI. Di antaranya pemecatan Respiratori Saddam Al-Jihad sebagai kader HMI, dan pengerucutan kandidat tuan rumah kongres PB HMI ke-31 menjadi Solo, Bandung, Malang, Jember, dan Pontianak.
Nantinya, lanjut Arya, kandidat tuan rumah kongres HMI ke-31 ini akan diverifikasi lebih dulu oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh PB HMI.
Sementara itu, Wapres JK menyambut baik kedatangan PB HMI dan perwakilan-perwakilan dari cabang serta Badko HMI se-Indonesia. Ia berharap HMI harus mengedepankan nilai-nilai akademik sebagai aktualisasi tujuan HMI, dan juga mendorong kader-kader untuk menjadi enterpreneur.
“Ukuran keberhasilan HMI yaitu seberapa jauh ia mampu mencapai tujuannya. Di antaranya terciptanya insan akademis dalam artian memiliki pemahaman keilmuan yang baik, insan pencipta melalui penelitian ilmiah dan mampu membuka lapangan kerja, serta insan pengabdi dalam artian memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat,” tutur Jusuf Kalla
Mantan Ketua Umum HMI Cabang Makassar periode 1965-1966 ini menekankan pentingnya penguatan lembaga-lembaga keprofesian seperti lembaga teknologi ataupun lembaga dakwah yang berada dalam naungan HMI. Menurutnya, apabila seorang kader HMI tidak memiliki kompetensi akademik yang mumpuni dapat diombang-ambing oleh zaman.
“Aktivitas HMI juga jangan monoton. Orang-orang akan tertarik bergabung dengan HMI ketika HMI mampu memberikan kebermanfaatan. Apalagi saat ini dunia telah mengalami banyak perubahan, sehingga kader-kader HMI pun harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman,” paparnya. (Alf)