JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan,bahwa gejolak ekonomi global masih belum mereda, kendati ada harapan pertemuan dagang AS dan China. Gejolak ini bisa menekan perekonomian Indonesia.
Tekanan gejolak ekonomi global terhadap Indonesia, kata Sri Mulyani, bisa berdampak buruk terhadap nilai tukar rupiah.
Ia memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD) pada tahun 2024, akan mencapai Rp15.200 per USD.
"Rupiah diprediksi terus melemah. Dalam asumsi makro APBN 2019 diprediksi melemah ke Rp15.000 per USD. Sementara di 2020 hingga 2023, rupiah diprediksi berada di kisaran Rp15.000 per USD, sama seperti tahun ini," katanya di Jakarta, Kamis (12/9/2019).
Tidak ingin terpuruk lebih dalam, Sri Mulyan,mengatakan pemerintah sedang menyiapkan strategi dalam menghadapi gonjang-ganjing perekonomian global. Hal ini demi mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi lima besar negara dengan ekonomi terbesar di dunia.
Menurut Sri Mulyani ada beberapa langkah yang disiapkan pemerintah agar bisa mewujudkan cita-cita di atas. Diantaranya adalah peningkatan sumber daya manusia. (Alf)