JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jaringan Nusantara, organisasi sayap Partai Demokrat mendesak Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengklarifikasi ucapannya yang menyinggung nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait pembubaran Petral.
Sebelumnya, Sudirman sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menyebut bahwa pembubaran Petral selalu gagal dan berakhir di meja SBY kala menjabat presiden. Sontak tudingan itu membuat elite Partai Demokrat ramai-ramai menanggapi tudingan itu.
"Untuk itu kami menghimbau untuk tak menjadikan isu liar atau fitnah dan kebohongan sebagai cara-cara berpolitiknya, maka harus ada klarifikasi dari sumber isu ini, yakni kementrian ESDM. Kami mengajak semua pihak untuk mengedepankan kerja dan prestasi dibanding intrik dan fitnah," ujar Ketua Jaringan Nusantara Farhan Effendy di Jakarta, Kamis, (21/5/2015).
Farhan menyarankan pemerintah sebaiknya fokus pada tugas kerakyatannya ketimbang menyoal pembubaran Petral, yang kemudian menjadi fitnah terhadap SBY.
"Rakyat sungguh berharap akan adanya perbaikan nyata khususnya di bidang ekonomi. Sudah terlalu banyak keluhan yang diutarakan rakyat terkait bertambah sulitnya ekonomi. Daya beli terjun bebas menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan pada pemerintahan ini," ungkapnya.
Andai pun, lanjut dia, pembubaran Petral diasumsikan sebagai capaian kerja pemerintah, rakyat menginginkan dampaknya terasa nyata. Apalah arti pembubaran Petral dan pemberantasan mafia migas jika tak membuat harga BBM turun.
"Apalagi justru, agenda pemerintah ini kemudian dibelokkan dengan sengaja untuk memukul dan memfitnah SBY. Bukan ini yang diharapkan rakyat. Bukan ini pula yang seharusnya dilakukan jika pemerintah mengetahui pentingnya kondusifitas iklim politik untuk bekerjanya pemerintahan ini," tuntasnya.(yn)