JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempengaruhi elektabilitas (keterpilihan) putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Solo 2020.
"Mungkin dalam sembilan bulan ke depan kinerja Pak Jokowi akan memengaruhi pilihan terhadap Gibran," ujar Direktur Utama Median Rico Marbun saat rilis survei Pilkada Kota Solo di Jakarta Pusat, Senin, (16/12/2019).
Diketahui, Gibran menjadi bakal calon wali kota Solo dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang. Pemilihan akan dilakukan serentak di 270 daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota termasuk Kota Solo, Jawa Tengah pada 23 September 2020.
Sementara, masa pendaftaran pasangan calon kepala daerah dilakukan 16 hingga 18 Juni 2020. Akan tetapi, Median telah melakukan survei terhadap elektabilitas dalam Pilwakot Solo. Hasil survei menyebutkan, secara top of mind, elektabilitas Gibran mencapai 19,1 persen.
Namun, angka tersebut masih berada dalam posisi kedua tepat dibawah pejawat Achmad Purnomo, yang kini menjabat Wakil Wali Kota Solo, mendapatkan angka 40,9 persen. Dalam penggunaan metode pertanyaan tertutup pun, elektabilitas Gibran masih kalah dengan Purnomo yakni 24,5 persen melawan 45 persen. Gibran menjadi dua figur teratas dalam meraup elektabilitas sebelum sembilan bulan pelaksanaan pemilihan.
Rico memaparkan, motif responden memilih Gibran pun berdasarkan faktor emosional. Mayoritas publik memilih Gibran karena anak Jokowi sebanyak 18,5 persen dan juga alasan bahwa Gibran sosok muda (27,8 persen) serta pengusaha yang kreatif (13 persen).
Menurut Rico, alasan responden memilih Purnomo lebih rasional. Adapun tiga besar alasan responden memilih Purnomo diantaranya Purnomo dianggap berpengalaman (42,5 persen), merakyat (8,3 persen), dan belum ada calon lain yang dianggap kuat (6,1 persen).
Menurut Rico, jika Gibran ingin mengungguli elektabilitas Purnomo, Gibran harus adu gagasan. Sebab, Gibran tak hanya bisa mengandalkan faktor anak Jokowi dan pencitraan saja.
Gibran harus bisa meyakinkan warga Kota Solo dengan gagasannya memajukan Solo dan menyejahterahkan warga. Bukan hanya dengan pencitraan yang berlebihan melainkan harus menonjolkan kompetensi.
"Tapi dia memang bisa (meyakinkan) mengantarkan Solo bisa lebih baik ketimbang Pak Achmad Purnomo begitu atau ketimbang bapaknya (Jokowi). (Gagasan) harus kita tunggu, masih sembilan bulan lagi," papar Rico. (plt)