BANJARBARU (TEROPONGSENAYAN)-- Wakil Presiden KH Ma"ruf Amin mengakui jumlah orang miskin di Indonesia masih besar. Namun, pada saat bersamaan, tingkat kemiskinan cenderung menurun.
Wapres menerangkan tingkat kemiskinan di Indonesia saat ini memang sudah menurun sampai di angka 9,41persen pada 2019. Namun demikian, jumlah penduduk miskin masih cukup besar sekitar 25 juta jiwa.
Menurut Ma"ruf, kemiskinan dan ketimpangan ekonomi masih menjadi masalah bangsa Indonesia saat ini. Hal ini karena tingkat ketimpangan antara masyarakat yang miskin dengan kelompok yang kaya masih cukup tinggi.
Karena itu, Ma"ruf mengajak seluruh masyarakat untuk merekatkan sikap kesetiakawanan sosial sebagai upaya mengurangi ketimpangan.
"Ketimpangan merupakan hal yang sangat penting untuk diatasi. Belajar dari kasus berbagai kerusuhan sosial atau konflik antar masyarakat, salah satu penyebab utamanya adalah ketimpangan ekonomi yang lebar antar masyarakat," ujar Wapres saat menghadiri Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2019, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (20/12/2019).
Ma"ruf meyakini peran kesetiakawanan sosial sangat penting dalam upaya membantu mempercepat penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan. Salah satunya, melalui upaya pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas kegiatan ekonomi masyarakat terbawah.
"Itu hanya dapat terlaksana jika masyarakat memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi untuk membantu," kata Ma"ruf.(plt)