Berita
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 22 Feb 2020 - 07:57:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Pasca Siswa Hanyut, Dilarang Bikin Kegiatan di Sungai

tscom_news_photo_1582333044.jpg
Sungai Sempor (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta Kombes Pol Yuliyanto menyebutkan jumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman yang dinyatakan hilang di Sungai Sempor berjumlah empat orang.

Yuliyanto mengatakan berdasarkan data hingga 21:33 WIB korban yang berhasil ditemukan tercatat 242 orang dengan enam diantaranya meninggal dunia. Empat siswa yang masih belum ditemukan itu atas nama Yasinta Bunga, 7b asal Dadapan, Vanesa Dida, 7A asal Glagahombo Girikerto, Zahra Imelda, 7D asal Kenteng, Wonokerto, serta Nadine Fadilah, 7D asal Kenaruhan, Donokerto.

Sedangkan korban meninggal dunia yakni Sovie Aulia dari Sumberejo, Tempel, Sleman, Arisma dari Ngentak Tepan Bangunkerto Turi, Sleman, Nur Azizah dari Kembangarum Donokerto, Turi, Sleman, Latifa dari Kembang Arum Donokerto, Turi, Sleman, serta Khoirunisa dari Karanggawang Girikerto, Turi, serta Evita Putri L, 7A Soprayan, Girikerto, Turi.

Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana mengatakan saat ini pencarian terhadap empat korban masih dilakukan dengan menempatkan petugas di tujuh titik DAM untuk memantau sungai.

Sebelumnya telah terjadi kecelakaan sungai di Sungai Sempor, Turi, Sleman pada Jumat sore (21/2), dengan korban siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang sedang menyelenggarakan kegiatan susur sungai.

Sri Sultan bersama istrinya, GKR Hemas menyambangi posko DVI SMPN 1 Turi sekitar pukul 23.00 wib, Jumat (21/2/2020) malam. Kedatangan keduanya tersebut disambut bupati Sleman, Sri Purnomo yang masih berjaga di lokasi.

Sultan meminta selama musim hujan dilarang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan sungai.

Sri Sultan mengatakan telah menyampaikan kepada Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY untuk membuat surat edaran agar tidak melakukan aktivitas dan kegiatan di sungai saat musim hujan tiba. "BPBD DIY saya minta untuk mengeluarkan edaran selama musim hujan, anak-anak di tingkat SD hingga SMA untuk menghindari kegiatan baik itu Pramuka dan asosiasi apapun bersinggungan dengan sungai," kata Sri Sultan.

Ia juga meminta masyarakat yang memiliki agenda bersih sungai di desa masing-masing dihindari. Sri Sultan mewanti-wanti ketika di kawasan rendah tidak hujan, namun perlu diwaspadai saat kawan Merapi hujan. Hal itu mengingat aliran air yang turun ke bawah semakin kuat.

tag: #bencana-alam  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement