JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Ketua Umum sekaligus Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN)Amien Raismeminta pemeritah tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN yang diselenggarakan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10 hingga 12 Februari 2020 lalu.
Hal ini disampaikan Amien dalam video yang disebar lewat akun media sosial Instagram-nya, @amienraisofficial.
Amien menilai banyak kecurangan yang dilakukan Zulkifli Hasan dan tim dalam Kongres PAN kemarin. Ia pun akan segera memberikan bukti yang cukup lengkap tentang yang sesungguhnya terjadi di Kongres V PAN di Kendari. Bukti-bukti itu diperoleh dalam bentuk gambar dari Kapolda Sultra Brigjen Merdisyam serta Hotel Claro.
"Jangan disahkan dulu karena segera kami ada tim yang sudah memberi tahu saya membawa sebuah bukti yang cukup lengkap bagaimana yang sesungguhnya terjadi," kata Amien lewat akun media sosial Instagram-nya, @amienraisofficial, saat dikutif TeropongSenayan, Kamis (27/2/2020).
Amien juga menyampaikan permohonan maaf atas kericuhan yang terjadi di Kongres V PAN kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya pemilih PAN.
Amien kemudian menyatakan tidak berlebihan bila menyebut PAN telah menyuguhkan tontonan demokrasi jadi-jadian yang terburuk selama Republik Indonesia berdiri. Menurutnya, tidak ada partai politik lain yang seburuk PAN.
"Partai lain enggak ada yang seburuk partai saya, saya mohon maaf kepada masyarakat politik di negeri kita ini, maupun para pendukung dan pemilih PAN yang hampir 10 juta itu," kata dia.
Kemudian, Amien menyoroti berbagai langkah yang dilakukan menantunya itu jelang Kongres V PAN. Ia menilai Zulkifli Hasan telah melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) jelang penyelenggaraan Kongres V PAN.
Menurutnya, berbagai pelanggaran itu termasuk dalam pemilihan sosok yang duduk di panitia pelaksana (OC) dan panitia pengarah (SC)
"Memang jelang Kongres PAN itu DPP di bawah Zulhas melakukan hal-hal yang sesungguhnya tidak pantas. Banyak sekali pasal-pasal AD/ART yang dilanggar, kemudian SC pun juga tidak begitu adil, bahkan 100 persen OC itu dari katakanlah kubunya Zulhas," kata Amien.
Lebih jauh, Amien menyebut suasana Kongres V PAN seperti kongres teroris karena dikawal sekitar 1.300 aparat kepolisian. Menurutnya, jumlah itu berlebihan karena polisi hampir berada di setiap area hotel tempat penyelenggaraan Kongres V PAN.
"Saya enggak menyalahkan polisi, tapi ini agak berlebihan. Peserta kongres yang punya hal pilih itu 590, yang datang polisinya 1.300, seolah-olah satu orang diawasi dua polisi," kata Amien.