JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Tindakan sekelompok orang yang mengancam dan menggeruduk tempat panitia kongres luar biasa (KLB) ketika melakukan persiapan untuk gelaran KLB Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) disayangkan sejumlah pihak.

Ketua panitia KLB KNPI Fadhly Alimin Hasyim mengutuk keras kejadian tersebut dan meminta aparat kepolisian mengusut tuntas dan menangkap otak di balik kasus itu.

"Kami meminta kawan-kawan panitia KLB dan ketum OKP (organisasi kepemudaan) untuk fokus menghadapi KLB tanggal 1-2 Juni yang tinggal menghitung hari, jangan terpancing oleh tindakan premanisme," kata dia kepada TeropongSenayan, Selasa (26/5/2015). (Baca: Diancam Orang Tak Dikenal, KLB KNPI Jalan Terus)

Senin (25/5/2015) sekitar pukul 17.10, sebanyak delapan orang yang diduga berasal dari internal KNPI memasuki kamar 3103 hotel Aryaduta Suite Sudirman tempat panitia KLB KNPI melakukan persiapan.

"Setelah dipersilahkan masuk oleh panitia, lalu dengan nada keras mereka langsung menanyakan beberapa panitia yang kebetulan tidak berada di situ, diantaranya Fadhli yang merupakan ketua OC (panitia pelaksana KLB)," ujar salah seorang saksi mata, Dado kepada TeropongSenayan, Senin (25/5/2015) malam.

Tak dapat orang yang dicari, terang Dado, akhirnya mereka membawa sejumlah dokumen panitia KLB KNPI, di antaranya spanduk 25 buah, surat undangan organisasi kepemudaan (OKP), dan white board. Bahkan laptop panitia pun sempat menjadi sasaran ambil namun berhasil dipertahankan.

"Kami juga dipaksa menandatangani pernyataan untuk bertanggung jawab bilamana terjadi pertumpahan darah dalam KLB KNPI nanti," ungkap Dado.(yn)