JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Dengan gencarnya pembangunan infrastruktur, tumbuh pula kota-kota baru di berbagai wilayah di Indonesia. Salah satunya adalah kawasan di seputaran Jakarta yang mengalami kemajuan pesat di bidang infrastruktur dan perumahan. Perkembangan baru itu menjadi perhatian khusus PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbku untukmenyiapkan strategi yang tepat.
Seperti dikatakan Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury, perseroan menerapkan strategi untuk mengincar sentra-sentra ekonomi baru yang berkembang seiring peningkatan infrastruktur.
BTN juga menggarap wilayah yang memiliki bonus demografi. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk kelas menengah dan menengah keatas yang semakin besar.
Mereka tinggal di kota satelit yang terus berkembang dari sisi infrastruktur maupun fasilitas lainnya. “Kota-kota satelit Jakarta yang masuk dalam Provinsi Jabar ini memiliki potensi ekonomi besar," kata Pahala saat peresmian Kanwil (Kantor Wilayah) 1 di Bekasi Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020).
Kanwil 1 BTN Bekasi menaungi beberapa kota satelit seperti Bekasi, Depok, Bogor, Cibubur, Cibinong, dan Cikarang. Wilayah lain yang juga tercakup dalam kanwil tersebut yakni Bandung, Cirebon, Purwakarta, Karawang, Tasikmalaya, Cimahi, Harapan Indah, Bandung Timur, dan Sukabumi.
Seperti diketahui,pembangunan infrastruktur akan merangsang pembangunan perumahan di sekitarnya. Salah satunya adalah daerah Bekasi dan Cikarang yang merupakan kawasan industri sehingga menjadi sasaran produk baru BTN Solusi. Produk terbaru tersebut menawarkan bunga murah untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) jika payroll dibayar lewat BTN.
“Kami melihat ada peluang dana dan KPR serta berbagai kredit lain untuk digarap di wilayah tersebut. Dengan peluang ini, kami meyakini akan mampu mencapai target pertumbuhan kredit pada tahun ini di level 10 persen,” kata Pahala.
Hingga Januari 2020, Kanwil 1 BTN Bekasi yang membawahi 185 outlet, berhasil meningkatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 72,66 triliun dari Rp 68,35 triliun pada bulan yang sama tahun sebelumnya.
