JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sebagai dampak dari mewabahnya virus Corona, perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi, Aramco berencana memotong belanja modal. Ini karena laba bersihnya turun 21%.
Kebijakan itu juga dilakukan berbarengan dengan harga sahamnya juga merosot tajam di bawah harga penawaran saham perdana . Aramco mencatatkan sahamnya di Riyadh pada bulan Desember tahun lalu. Dalam penawaran saham perdana Aramco mendapat dana lumayan yaitu bernilai US$1,7 triliun.
Seperti dilansir situs reuters.com (15/3/2020), CEO Aramco Amin Nasser mengatakan bahwa Aamco telah mengambil langkah-langkah untuk merasionalisasi belanja modal yang direncanakan dimulai pada tahun 2020, setelah wabah korona mereda.
Aramco mengharapkan belanja modal untuk 2020 menjadi antara US$25 miliar-30 miliar mengingat kondisi pasar saat ini sangat bergejolak tidak seperti tahun sebelumnya yang berkisar US$ 32,8 miliar pada 2019.
Aramco, yang dimiliki 98% oleh kerajaan Teluk, melaporkan laba bersih $ 88,2 miliar pada 2019, turun dari $ 111,1 pada 2018.
Meskipun ada penurunan pendapatan, Aramco mengklaim telah membayar dividen US$73,2 miliar pada 2019 dan berniat meningkatkan pembayaran devidennya pada tahun ini sebesar US$75 miliar pada tahun ini. Yang menggembirakan deviden akan dibayar per triwulan.