JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Hasil lawatan tersebut di antaranya, perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco berkomitmen untuk menanamkan investasi di Indonesia senilai 10 miliar dollar AS, setara Rp 134 triliun (kurs 13.400) untuk membangun kilang minyak.
Tak hanya di aspek hulu, terbuka peluang bagi National Oil Company (NOC) asal Arab Saudi itu juga untuk merambah bisnis hilir, seperti penjualan BBM. Hal itu disampaikan langsung oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said.
“Misalnya Saudi Aramco bilang, apakah bisa masuk hilir? Secara prinsip, aturannya memungkinkan, dan kita terbuka untuk itu. Termasuk kemungkinan co-branding (bersama NOC Indonesia) membuat bisnis bersama. Dalam global setting, ini biasa,” ujar Sudirman di Jakarta, Senin (12/10/2015).
Meski pemberitaan soal rencana pembangunan kilang oleh Saudi Aramco sudah gencar, hingga awal bulan ini Aramco belum juga mengajukan izin prinsip ke Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), seperti yang telah diutarakan Kepala BKPM Franky Sibarani beberapa waktu lalu.(yn)