JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat, Sartono Hutomo minta pemerintah bekerja lebih keras, cepat dan cerdas menyikapi dollar AS yang kian mengganas. Sebab, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS tembus di angka Rp 16.000.
"Mengganasnya dollar terhadap rupiah yang kini menembus Rp16.000 per dollar serta terpuruknya ekonomi RI, ditambah hantaman virus corona, membuat pemerintah diminta kerja keras, kerja cepat dan kerja cerdas," kata Sartono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/3/2020).
Hari ini, rupiah mengakhiri perdagangan di level Rp 14.900/US$, ambrol 4,61% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang terlemah sejak 18 Juni 1998. Kala itu, rupiah menyentuh level terlemah intraday Rp 16.200/US$.
Adapun rekor terlemah rupiah secara intraday Rp 16.800/US$ yang dicapai pada 17 Juni 1998. Rupiah juga sudah ambles 14,5% YTD melawan dolar AS. Karena pelemahan ini pula, kinerja rupiah menjadi yang terburuk dibandingkan mata uang utama Asia lainnya.
Menyikapi itu, legislator dari daerah pemilihan Jawa Timur VII ini juga mendesak pemerintah bekerja keras menghentikan sebaran virus corona untuk mengurangi dampak ekonomi yang lebih dalam. "Lupakan dulu proyek-proyek besar, stop berpikir pindah Ibu Kota baru," kata dia.
Di Indonesia hingga hari ini, Kamis (20/3/2020), sudah ada 369 kasus positif COVID-19 dengan 32 orang dilaporkan meninggal dan 17 orang dinyatakan sembuh.
Banyak negara kini menerapkan kebijakan lockdown, aktivitas ekonomi menjadi menurun drastis, dan pertumbuhan ekonomi berisiko melambat, bahkan terancam mengalami resesi global. Akibatnya, sentimen pelaku pasar memburuk dan "kabur" dari aset-aset negara-negara emerging market, dan Indonesia menjadi salah satu yang terpukul.
"Yang lebih penting itu pindah pada sektor kesehatan, makanan, pikirkan segera bagaimana bisa meningkatkan daya beli rakyat dan mengurangi dampak PHK kedepannya," pungkasnya. (Bng)