JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Pertahanan telah menyiapkan strategi untuk mengantisipasi serang para peretas (hacker), baik dari dalam maupun dari luar negeri terhadap teknologi pemerintah Indonesia.
Sistem teknologi Indonesia sering kali diretas oleh sejumlah pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebagai contoh penyadapaan terhadap para pejabat dalam negeri, termasuk mantan Presiden SBY kerap kali dilakukan oleh pihak maupun negara yang berkepentingan.
"Kita sudah antisipasi, beli-beli peralatan yang canggih dan kita panggil orang-orang ahli untuk menatar personil kita menghadapi itu," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Jakarta, Selasa (26/5/2015).
Ryamizard bertekad untuk membentengi dunia maya Indonesia dengan pertahananan siber. Pasalnya, jika pemerintah abai maka pelan-pelan teknologi Indonesia akan dikendalikan asing. Terlebih, diketahui jejaring teroris telah menggunakan sistem retas untuk melancarkan aksinya.
"Sekarang kita balas dong. Kalau diam, negara bisa ancur. Kereta api saja bisa tabrakan gara-gara itu. Makanya perlu cepat kita menata ini," pungkasnya.(yn)