Berita
Oleh Bachtiar pada hari Selasa, 29 Sep 2020 - 17:43:57 WIB
Bagikan Berita ini :

Anggota Komisi I DPR Ini Ingatkan Pemerintah Agar Waspadai Serangan Virus Siber

tscom_news_photo_1601376237.jpg&width=640&height=400
Sukamta Politikus PKS (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Sebuah serangan siber yang diduga virus Ransomware melumpuhkan aktivitas Universal Health Service (UHS) di Amerika Serikat, sebuah jaringan rumah sakit besar dengan lebih dari 400 fasilitas kesehatan di beberapa negara.

Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengingatkan agar pemerintah agar mewaspadai hal serupa terjadi di Indonesia.

"Di tengah pandemi seperti sekarang ini, kita semua aware dan waspada terhadap virus corona. Tapi kita juga musti waspada dengan virus siber, yaitu berupa serangan siber seperti ransomware, wannacry, dan yang sejenisnya. Data dari Kaspersky mencatat 298.892 serangan Ransomware yang terdeteksi di Indonesia sepanjang semester pertama 2020 dengan rincian target serangan 2% UKM, 39% individu dan 49% enterprise. Angka ini menempatkan Indonesia menjadi negara terbesar kedua yang diserang Ransomware di ASEAN," ungkap Politikus PKS itu dalam keterangan tertulis, Selasa (29/09/2020).

Wakil Ketua Fraksi PKS ini menambahkan jika rumah sakit-rumah sakit dan pusat-pusat karantina khususnya pasien Covid-19 mendapat serangan Ransomware, keadaan bisa menjadi lebih tidak kondusif.

"Serangan virus siber berdampak terhadap pasien, paling fatalnya sampai mengancam nyawa. Awal bulan ini, seorang pasien meninggal dunia di Jerman setelah ransomware menyerang rumah sakit tempatnya dirawat.
Dalam kondisi kritis, pasien tersebut terpaksa dilarikan ke rumah sakit lain yang jaraknya lebih jauh, namun nyawanya tidak tertolong," kata dia.

"Dan kita sudah pernah punya pengalaman diserang virus dan Malware seperti ransomware dan wannacry ini. Tahun 2017 virus ini menyerang RS Dharmais dan RS Harapan Kita. Jadi, tidak menutup kemungkinan jika kita juga akan mendapat serangan lagi. Tidak ada salahnya untuk mengantisipasi. Pihak pemerintah dalam hal ini BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) dan Kementerian Kominfo bisa lebih sigap untuk mencegahnya. Bagi perusahaan, bisa juga untuk terus mengupdate antivirus dan sering melakukan back up data, sehingga jika terjadi serangan, setidaknya ada data di cadangan," ujar wakil rakyat dari Daerah Istimewa Yogyakarta ini.

tag: #ketahanan-siber  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement