JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Setelah orang menjadi stres akibat harus di rumah sekian lama akibat wabah corona, maka akan ada keinginan besar untuk mencari kesegaran pikiran. Caranya apalagi kalau bukan piknik mencari suasana baru di luar rumah. Karena itu sehabis wabah Corona ini selesai, diyakini industri pariwisata akan booming.
Sehabis rapat terbatas, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan sektor pariwisata akan mengalami booming pada 2021. “Saya meyakini ini hanya sampai akhir tahun, tahun depan akan terjadi booming di bidang pariwisata,” kata Presiden Jokowi, Kamis (16/4/2020)
Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku dan industri pariwisata untuk tetap optimistis. “Optimisme itu yang harus terus diangkat, jangan sampai kita terjebak pesimisme karena masalah COVID-19 ini sehingga booming yang muncul setelah COVID-19 ini selesai tidak bisa kita manfaatkan secara baik,” katanya.
Menurut dia, booming pada sektor pariwisata harus mulai dipersiapkan dan dimanfaatkan dengan baik. Ia ingin memastikan penyaluran stimulus ekonomi bagi pelaku usaha di sektor pariwisata berjalan dengan baik agar mereka bisa bertahan dan tidak melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.
Okupansi di Bawah 10 Persen
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menyatakan sektor perhotelan dinilai menjadi sektor yang paling terdampak akibat COVID-19. Konsumen ritel yang non-pemerintah dan korporasi pun tidak bisa diharapkan karena kondisi masyarakat yang juga kesulitan. "Bahkan kami sekarang tidak bisa menyebut besaran okupansi karena okupansi itu dihitung kalau di atas 10 persen. Sekarang kondisinya sudah di bawah 10 persen," ujarnya.
Lebih lanjut, Hariyadi mengungkapkan sempat ada diskusi dengan pemerintah daerah mengenai penggunaan hotel untuk tempat isolasi pemudik yang nekat kembali ke kampung halamannya. Menurut dia, hal itu pun besar kemungkinan bisa dilakukan karena pemerintah daerah tidak mungkin menolak warga yang memaksa kembali ke kampung halaman mereka
"Tapi kami dari sektor riil, kita berharap mudik tidak terjadi karena akan jauh lebih sulit jika penanganan kesehatan tidak berjalan, lalu menyebar. Itu kan tidak mudah. Tapi, itu mungkin akan dijalankan. Ada kemungkinan ke sana (digunakan pemda untuk isolasi pemudik)," katanya.