JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Agung Laksono, Yorrsy Raweyai mengakui pertemuan antar dua kubu yang digagas oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla bukanlah islah. Menurutnya yang terjadi di Golkar hanyalah kesepakatan menjelang Pilkada serentak.
Ia mengatakan kesepatan Golkar pimpinan Aburizal Bakrie dan Agung Laksono hanya untuk menyakinkan kader Golkar di daerah bahwa Partai Golkar bisa ikut untuk pilkada serentak.
"Pertama bukan islah, tapi kesepakatan bersama untuk bisa meyakinkan kader daerah terutama yang akan ikut Pilkada," kata Yorrsy di DPP Partai Golkar Slipi, Jakarta Barat, Rabu (28/5/2015) malam.
Yorrys mengatakan saat ini kader-kader Golkar di daerah sedang menunggu kepastian untuk bisa mengikuti pilkada.
"Kita harus sadari dari 270-an yang ikut pilkada 59 persen itu ada di dalam keluarga besar Golkar. Makanya kesepakatan awal ini mencari bagaimana kita cari rumusan terbaik, sehingga ada satu kepastian, keyakinan, sehingga mereka kader Golkar bisa ikut proses pilkada," ungkapnya.
Kendati demikian, ia menyakini bahwa kepengurusan Partai Golkar pimpinan Agung Laksono yang sampai saat ini masih sah.
"Sekarang ada 5 institusi yang mengesahkan kepengurusan Agung. PN Jakpus kembalikan ke MPG, PN Jakbar isinya sama, memerintahkan MPG selesaikan. Lalu MPG keluarkan putusan sahkan kami. Lalu lahir SK Menkumham. Lalu Ical gugat ke PTUN tapi hanya berkaitan SK Menkumham, tapi tidak batalkan putusan MPG," tandasnya. (iy)