Berita
Oleh Jihan Nadia pada hari Wednesday, 22 Apr 2020 - 19:59:00 WIB
Bagikan Berita ini :

MUI : ODP, PDP, Positif Corona Diharamkan Bagi Mereka Shalat Berjamaah Di Masjid

tscom_news_photo_1587558442.jpg
Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa terkait panduan ibadahRamadhanselama masih adapandemi Corona(COVID-19). Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan dalam fatwa itu juga dijelaskan ada pembagian zona wilayah yang masyarakatnya masih boleh beribadah di masjid atau tidak.

Bagi yang masuk zona merah dan kuning, dilarang melaksanakan salat di masjid atau musala. Sementara zona hijau masih dibolehkan dengan syarat menetapkan protokol kesehatan sesuai anjuran WHO.

"Fatwa MUI nomor 14 tahun 2020 itu sudah dijelaskan secara gamblang dan komprehensif di wilayah yang terkendali, artinya tidak dianggap sebagai wilayah merah atau wilayah kuning maka semua ibadah ritual seperti salat fardu Jumat, salat tarawih kemudian salat Idul Fitri itu bisa diselenggarakan secara normal," ujar Muhyiddin dalamvideo conferencebersama wartawan, Rabu (22/4/2020)

Sementara di wilayah yang tidak terkendali karena di sana dianggap banyak virus COVID-19 dan sudah tersebar luas masuk dalam zona merah, maka yang di wilayah tersebut ibadah-ibadah yang wajib, sunah itu semua dilakukan di rumah," sambungnya.

Muhyiddin menegaskan masyarakat yang masuk kategori orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pemantauan (PDP), dan positif COVID-19 diharamkan melaksanakan ibadah di masjid atau musala. Hal tersebut karena dapat membahayakan orang lain.

"Bagi yang sudah masuk dalam ODP, PDP apalagi positif, diharamkan bagi mereka untuk salat berjamaah baik di musala ataupun di masjid karena akan menularkan virus itu kepada orang lain," katanya.

tag: #corona  #ramadhan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement