JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor akhirnya mengakui telah terjadi kesalahan dan minta maaf terkait pembagian paket sembako di rumah pribadinya yang dihadiri ribuan warga. Permohonan maaf tersebut disampaikan Kepala Biro Humas Setda Kaltim, M Syafranuddin, dalam rilisnya di akun Instagram resmi Pemprov Kaltim pada Kamis (23/4) malam.
Syafranuddin menjelaskan bahwa pembagian sembako merupakan agenda rutin keluarga besar Isran Noor saat menjelang datangnya bulan suci Ramadhan. "Semula ajang tahunan itu akan ditiadakan, karena bagi-bagi sembako dengan mengumpulkan massa di tengah pandemi COVID-19 dinilai membahayakan," jelasnya.
Namun, Gubernur Isran Noor berpikir ulang meniadakannya karena rumahnya terus didatangi warga. "Akhirnya pembagian sembako dilakukan dengan ketentuan dikhususkan bagi warga kurang mampu dan harus menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, dicek suhu badannya, dan tidak ada jabat tangan," jelasnya.
Di luar dugaan pembagian sembako tersebut didatangi begitu banyak orang, hingga panitia kehilangan kendali. Petugas kepolisian dari Polresta Samarinda dan Satpol PP ikut turun tangan menertibkannya.
“Melihat banyaknya warga yang datang, keluarga Gubernur Isran Noor dibantu sejumlah warga sekitar dan petugas yang ada, mau tidak mau tetap melayani dengan menyediakan bantuan diantaranya beras,” kepada media.
Polisi Turun Tangan
Pembagian paket sembako di kediaman pribadi Gubernur Kaltim Isran Noor di Jalan Adipura, Kelurahan Karang Anyar, Sungai Kunjang, Kamis (23/4/2020), dikerumuni warga. Bahkan personel Polresta Samarinda turun tangan untuk membubarkan kerumunan orang.
Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman, di lokasi kejadian meminta masyarakat segera meninggalkan kediaman Gubernur Kaltim Isran Noor, karena paket sembako telah habis dibagikan.
"Ini ada pembagian sembako dari kerabat dan keluarga gubernur (Isran Noor). Di sini ada salah pengertian," kata Kapolres Samarinda Kombes Pol Arif Budiman.